Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura beraksi untuk stabilkan harga cabai di Lombok dengan menghadirkan pasokan langsung dari petani. Harga cabai pun mulai turun setelah aksi ini. foto : Pertanian.go.id

Kementan Gelar Aksi Stabilkan Harga Cabai di Lombok, Dukung Petani dan Masyarakat

Kilasinformasi.com, 8 Maret 2025 – Dalam menghadapi lonjakan harga cabai yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, bergerak cepat untuk menstabilkan harga dengan melibatkan petani lokal. Salah satu inisiatif yang diambil adalah aksi yang dipimpin oleh Champion cabai Kabupaten Lombok Timur, Haji Subhan, bersama para petani mitra yang tergabung dalam Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI). Mereka menggelar aksi stabilisasi harga dengan menghadirkan cabai segar langsung dari petani ke pasar.

Haji Subhan menjelaskan bahwa aksi ini merupakan respons langsung terhadap instruksi dari Ditjen Hortikultura. Pada Kamis (6/3), mereka menyuplai sekitar 300 kilogram cabai dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Rp56.000 per kilogram. Aksi ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga yang antusias mencari cabai dengan harga lebih murah.

Baca Juga, Kilasinformasi : Mentan Amran Ajak Anak Muda Jadi Konglomerat Lewat Sektor Pertanian

“Sebagai Champion Cabai di Lombok Timur, saya merasa bertanggung jawab untuk membantu masyarakat dalam menghadapi gejolak harga cabai. Aksi ini bertujuan untuk memastikan cabai tetap terjangkau dan pasokan tetap lancar,” ungkap Subhan saat dihubungi.

Aksi ini ternyata mendapat sambutan positif. Pada hari yang sama, pagelaran bazar yang digelar di Lombok Timur dipenuhi oleh masyarakat yang datang untuk membeli cabai murah. Subhan juga mengonfirmasi bahwa aksi serupa akan dilanjutkan pada hari Jumat (7/3) di Lombok Tengah dan Kota Mataram.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri, memberikan penjelasan mengenai penyebab kenaikan harga cabai di Lombok Tengah. Menurutnya, harga cabai melonjak karena petani melakukan libur petik, yang mengakibatkan kekurangan pasokan di pasar, terutama saat hujan dan menjelang Ramadan.

“Liburnya petani dalam periode petik cabai mengganggu pasokan yang ada di pasar. Hal ini menyebabkan kelangkaan sementara dan kenaikan harga. Namun, aksi yang dilakukan oleh petani champion yang telah dibina akan segera membantu menormalkan harga cabai,” ujar Idil.

Berdasarkan data terbaru per Kamis (6/3), harga cabai rawit merah di Lombok Tengah mengalami penurunan yang signifikan, turun menjadi Rp77.000 per kilogram dari sebelumnya Rp92.500 per kilogram.

Baca Juga, Kilasinformasi: Pemerintah Gandeng Pos Indonesia untuk Operasi Pasar Jelang Ramadan, Harga Pokok Dijamin Terjangkau!

Idil mengakui adanya fluktuasi harga cabai di berbagai daerah, terutama menjelang awal Ramadan, namun ia optimistis harga akan segera kembali normal. Menurutnya, distribusi yang merata dan penyebaran cabai ke berbagai pasar menjadi solusi utama dalam menjaga kestabilan harga. Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait juga menjadi kunci untuk memastikan penyerapan pasar yang optimal.

“Gejolak harga cabai memang terjadi, namun kami yakin harga akan kembali stabil. Salah satu solusi yang kami lihat adalah memperluas pasar dengan menggandeng pemerintah daerah atau lembaga terkait untuk membantu pemasaran lebih luas,” tambahnya.

Sumber : Kementrian Pertanian

About KatalisInfo

Check Also

Panen Jagung di Sleman, Wabup Danang Dorong Petani Kuasai Teknologi Pertanian Modern

Sleman, Katalisinfo – Suasana ladang jagung di Padukuhan Banyu Urip, Kalurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, tampak semarak …