Kilasinformasi.com, 6 April 2025, – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan daya saing dan produktivitas sentra industri kecil dan menengah (IKM) di berbagai daerah Indonesia. Melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang IKM, pemerintah berharap dapat mendorong pengembangan sektor IKM yang tak hanya akan berkontribusi pada perekonomian lokal, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar global. Pendekatan ini diharapkan dapat mengubah paradigma sektor IKM sebagai salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Kemenperin bersama pemerintah daerah terus berkolaborasi untuk menjaga keberlanjutan aktivitas produksi di sentra-sentra IKM.
“Kami memberikan berbagai dukungan, mulai dari penyediaan fasilitas produksi hingga promosi pemasaran, agar para pelaku IKM di daerah dapat semakin berkembang,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (5/4).
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenperin Dukung Penguatan Branding IKM Kosmetik dan Obat Tradisional Lokal
Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, menyoroti pemanfaatan skema DAK Fisik sebagai salah satu upaya yang paling efektif dalam mengembangkan sentra-sentra IKM di Indonesia. DAK ini membantu pelaku IKM untuk mengakses berbagai layanan yang dibutuhkan, mulai dari penyediaan bahan baku, fasilitas produksi, mesin, hingga bantuan dalam promosi dan pemasaran.
“Skema DAK ini memberikan peluang bagi IKM untuk tidak hanya berkembang dalam hal produksi, tetapi juga untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri besar lainnya,” ungkap Reni.
Salah satu contoh sukses dari pemanfaatan DAK adalah Sentra IKM Olahan Pangan yang terletak di Dusun Pancor Dao, Desa Aik Darek, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sentra ini, yang memperoleh dana DAK pada 2023, dikelola oleh Koperasi Produsen Syariah Sentra Olahan Pangan dan telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hal produksi dan pemasaran.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenperin Kerja Sama dengan Australia: Meningkatkan Kualitas SDM Industri Furnitur Indonesia
Sentra IKM Olahan Pangan di Lombok Tengah merupakan contoh konkret bagaimana DAK Fisik dapat memberikan dampak positif. Awalnya, sentra ini berfokus pada produk olahan berbasis tanaman umbi-umbian, khususnya singkong. Namun, seiring berjalannya waktu, fasilitas yang ada berkembang untuk mencakup produk olahan pangan lainnya, seperti bakso, roti, kue, serta kerupuk udang.
Dengan dukungan mesin-mesin modern seperti oven, mixer, dan alat pengolahan lainnya, sentra ini kini mampu menghasilkan lebih dari 18 ton produk olahan pangan per tahun. Tak hanya itu, cakupan pemasaran produk juga semakin luas, dan omzet penjualan mengalami peningkatan yang signifikan. Keberhasilan ini tercermin pula pada peningkatan jumlah tenaga kerja yang kini mencapai 30 orang, meningkat tiga kali lipat dari jumlah sebelumnya.
Keberadaan sentra ini juga membantu membuka peluang ekspor. Salah satu contohnya adalah IKM pengupasan kemiri yang berhasil mengekspor 10 ton kemiri ke Jeddah, Arab Saudi, pada awal 2025.
“Sentra ini bukan hanya tempat produksi, tetapi juga menjadi ruang untuk bertumbuhnya jaringan bisnis yang lebih besar, dengan berbagai peluang ekspor yang tersedia,” kata Reni.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenperin Raih Peringkat ke-6 Terbaik pada Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024, Terus Tingkatkan Pelayanan Publik
Pengembangan sentra IKM melalui DAK Fisik tidak hanya memfokuskan pada penguatan sektor industri, tetapi juga memperhatikan pemberdayaan ekonomi lokal. Kemenperin telah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperluas distribusi manfaat ekonomi dari sektor pariwisata ke seluruh daerah, termasuk melalui pengembangan desa wisata dan pemberdayaan UMKM. Dengan skema ini, daerah-daerah yang semula bergantung pada sektor ekspor barang kini dapat memperkuat perekonomian lokal mereka melalui industri berbasis kreatif dan olahan.
Sekretaris Direktorat Jenderal IKMA, Yedi Sabaryadi, menambahkan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengajukan dan mengelola penggunaan DAK.
“Proses pengusulan DAK dilakukan melalui aplikasi Krisna yang berkoordinasi dengan Bappeda setempat. Hal ini memastikan bahwa setiap daerah dapat memaksimalkan potensi IKM sesuai dengan prioritas pembangunan mereka,” ujar Yedi.
Keberlanjutan dan Dampak Skema DAK untuk IKM
Dari pengembangan sentra IKM di Lombok Tengah, tampak bahwa skema DAK Fisik dapat memberikan dampak berlipat. Selain meningkatkan produksi dan omzet, sentra ini juga menciptakan ekosistem industri yang lebih solid dengan terbentuknya pola kemitraan antara pelaku IKM dan industri lainnya.
Keberadaan sentra ini diharapkan dapat menjadi model bagi sentra-sentra lain di seluruh Indonesia untuk mengembangkan potensi lokal mereka, serta memperluas akses pasar dan peluang ekspor.
“Kami berharap, sentra-sentra IKM di daerah lain dapat meniru keberhasilan ini untuk semakin memperkuat sektor IKM Indonesia di pasar global,” harap Reni.
Dengan langkah-langkah strategis yang terus didorong oleh Kemenperin dan pemerintah daerah, sektor IKM Indonesia berpotensi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah, yang juga akan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Sumber: Kemenperin
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya