Industri perfilman Indonesia mencatatkan prestasi luar biasa di Libur Lebaran 2025 dengan lonjakan jumlah penonton. Menekraf beri apresiasi atas keberhasilan ini.
Kilasinformasi.com, 9 April 2025 – Libur Lebaran 2025 telah menjadi momen yang menggembirakan bagi industri perfilman Indonesia. Dalam periode tersebut, sejumlah film lokal yang dirilis di bioskop mengalami lonjakan penonton yang sangat signifikan. Data dari berbagai jaringan bioskop serta pelaku industri film menunjukkan bahwa film-film nasional berhasil menarik perhatian jutaan penonton. Peningkatan jumlah penonton ini menjadi bukti nyata tingginya antusiasme masyarakat terhadap produk-produk film tanah air.
Teuku Riefky Harsya, Menteri Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pencapaian ini. Menurut Riefky, hasil yang dicapai oleh film-film Indonesia pada libur Lebaran tahun ini mencerminkan perkembangan positif dalam industri kreatif, khususnya pada sektor film, animasi, dan video.

“Libur Lebaran kali ini menjadi sebuah momen penting bagi para sineas Indonesia. Film-film lokal mendominasi layar bioskop dan disambut dengan antusias oleh penonton di berbagai daerah,” ujar Menekraf Riefky dalam pernyataannya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Visinema Apresiasi Dukungan Kemenekraf untuk “Jumbo” yang Siap Menembus Pasar Global
Ia juga menekankan bahwa hal ini menunjukkan kekuatan film nasional dalam menjawab selera penonton, bahkan di tengah banyaknya pilihan hiburan dari luar negeri.
Tiga film Indonesia yang dirilis pada Libur Lebaran 2025 berhasil meraih angka penonton yang luar biasa, masing-masing berhasil menarik lebih dari 1 juta penonton. Di antaranya adalah Pabrik Gula, yang disutradarai oleh Awi Suryadi dan diproduksi oleh MD Pictures; Qodrat 2, karya Charles Gozali yang diproduksi oleh Magma Entertainment dan Rapi Film; serta film animasi Jumbo yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Pictures bersama 420 kreator Indonesia.

Film animasi Jumbo menjadi sorotan utama karena berhasil mencetak sejarah baru. Dengan lebih dari 1 juta penonton dalam waktu hanya tujuh hari, Jumbo melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh Si Juki the Movie: Panitia Hati Akhir (2017), yang meraih angka 642.312 penonton. Hingga tanggal 6 April 2025, Jumbo tercatat berhasil menarik 1.005.252 penonton, menjadikannya sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenekraf Optimis Film Animasi Jumbo Menjadi Titik Balik Kebangkitan Industri Animasi Indonesia
Keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya promosi lintas kanal. Jumbo yang mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Kemen Ekraf dan industri terkait, telah mampu meraih kesuksesan yang luar biasa. Dengan pencapaian ini, pemerintah semakin optimis bahwa industri perfilman Indonesia dapat bersaing di pasar global.
Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa Kementerian Ekonomi Kreatif dan Badan Ekraf akan terus mendukung pengembangan ekosistem perfilman Indonesia melalui berbagai program, seperti fasilitasi, insentif, dan promosi lintas platform. Pemerintah juga mendorong kolaborasi antara produser, sineas muda, dan platform digital untuk memperluas jangkauan film Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Kami akan terus memastikan bahwa kebijakan yang kami jalankan berpihak pada pelaku ekonomi kreatif, termasuk kemudahan dalam produksi dan distribusi film. Tujuannya adalah untuk memperluas pasar film Indonesia hingga ke mancanegara,” jelas Menekraf Riefky.
Baca Juga, Kilasinformasi: Lebaran 2025 di Jawa Tengah!
Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan industri film nasional, mulai dari pembuatan hingga distribusinya.
Peningkatan jumlah penonton ini membawa dampak yang lebih luas. Tidak hanya memberikan manfaat bagi industri perfilman itu sendiri, namun juga menciptakan efek berganda bagi sektor-sektor lainnya. Misalnya, sektor kuliner dan transportasi turut merasakan dampaknya, dengan meningkatnya jumlah orang yang pergi ke bioskop, makan di restoran, dan menggunakan transportasi umum untuk menuju tempat hiburan.
Sumber: Ekraf
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya