Kilasinformasi.com, Jakarta, – Dukungan terhadap olahraga bela diri campuran atau Mixed Martial Arts (MMA) di Indonesia terus menguat. Kali ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh ajang One Pride MMA 2025 sebagai bagian penting dari geliat industri olahraga nasional.
Dalam konferensi pers yang digelar di Media Center Kemenpora, Jakarta, Menpora Dito menyampaikan bahwa olahraga combat seperti MMA telah berhasil mencuri perhatian dan mendapatkan tempat istimewa di hati generasi muda dan masyarakat Indonesia secara luas.
“MMA di Indonesia berkembang sangat pesat. Penontonnya tinggi, atmosfernya luar biasa. Saya apresiasi One Pride yang sudah konsisten berjalan selama sembilan tahun. Ini menunjukkan bahwa olahraga ini punya potensi besar,” ungkap Menpora Dito.
Baca Juga, Kilasinformasi: Menpora Dito Ariotedjo Dukung Merdeka Marathon 2025 untuk Merayakan HUT RI ke-80
Tidak sekadar dukungan verbal, Kemenpora kini telah membentuk Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mempercepat tumbuhnya industri olahraga, termasuk MMA. Deputi ini memiliki mandat khusus untuk menciptakan ekosistem olahraga yang berkelanjutan dan profesional.
“Struktur baru ini adalah bentuk nyata bahwa kami serius. One Pride MMA adalah contoh konkret dari bagaimana olahraga bisa menjadi industri yang menjanjikan,” jelas Dito.
Ucapan terima kasih pun datang dari Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI), Anindra Ardiansyah Bakrie atau Ardi Bakrie. Menurutnya, tanpa dukungan penuh dari pemerintah, pengembangan olahraga seperti MMA tentu akan menghadapi lebih banyak hambatan.
“Mengembangkan olahraga bela diri bukan perkara mudah. Tapi dengan adanya dukungan dari Menpora dan Kemenpora, semangat kami terus menyala,” ujar Ardi.
One Pride MMA 2025 dijadwalkan berlangsung pada 3 Mei 2025 di Hall Basket, Senayan, Jakarta. Ajang ini bakal mempertemukan para petarung terbaik dari seluruh penjuru Tanah Air dalam laga-laga seru, termasuk dua duel utama yang dinanti-nantikan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Menpora Dito Bahas Potensi Kerjasama dengan Tiongkok di Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan
Yang pertama adalah rematch antara Suwardi melawan Aditya Ginting untuk memperebutkan sabuk juara divisi flyweight. Sebelumnya, keduanya pernah bertemu di One Pride MMA 72 tahun 2023 dan pertarungan ulang ini diprediksi berlangsung panas.
Di laga lainnya, kategori women strawweight, akan hadir pertarungan antara Dwi Retno dan Dede Dina—pertarungan yang tak kalah menarik karena keduanya dikenal memiliki gaya bertarung agresif dan strategi cerdas di oktagon.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap MMA dan dukungan pemerintah yang semakin solid, One Pride MMA bukan hanya soal kompetisi. Ia menjadi simbol lahirnya industri olahraga bela diri yang profesional, berkelanjutan, dan digandrungi masyarakat.
Kehadiran pejabat Kemenpora seperti Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga, Raden Isnanta, dan Asisten Deputi Olahraga Profesional, Yusuf Suparman, dalam konferensi pers tersebut memperkuat sinyal bahwa pemerintah serius menjadikan olahraga bela diri sebagai salah satu pilar pembangunan karakter generasi muda.
Di tengah pesatnya pertumbuhan penonton dan atlet MMA di Indonesia, Menpora Dito meyakini masa depan olahraga ini akan semakin gemilang. Dengan dukungan struktural, promosi yang masif, dan penyelenggaraan yang profesional, MMA bisa menjadi wajah baru industri olahraga nasional yang berdaya saing tinggi.
Sumber: Kemenpora
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya