Gempa M6,0 guncang Bengkulu, lebih dari 140 rumah rusak. Masyarakat diimbau tetap tenang, waspada gempa susulan, dan hindari hoaks. foto: ESDM

Bengkulu Diguncang Gempa Magnitudo 6,0: Masyarakat Diminta Tetap Tenang dan Waspada

Kilasinformasi.com, Bengkulu – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah barat daya Bengkulu pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025, memicu kekhawatiran warga. Meski tak memicu tsunami, guncangan yang cukup kuat tersebut menyebabkan kerusakan pada lebih dari 140 rumah. Pemerintah pun bergerak cepat menurunkan tim tanggap darurat ke lokasi terdampak.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 02.52 WIB dengan pusat gempa berada di koordinat 4,17° LS dan 102,17° BT, sekitar 43 kilometer barat daya Bengkulu, dengan kedalaman 84 kilometer. Berdasarkan mekanisme dan posisi pusat gempa, aktivitas ini diduga kuat dipicu oleh sesar naik (reverse fault) di zona subduksi aktif di wilayah tersebut.

Baca Juga, Kilasinformasi: Menag Bawa Pulang Peluang Emas: Kerja Sama Internasional Pendidikan Keagamaan Diperluas

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa wilayah Bengkulu memang tergolong kawasan rawan gempa bumi dengan karakteristik geologi yang kompleks. “Kawasan ini berada di zona rawan tinggi, dengan morfologi berbukit-bukit dan pesisir sempit akibat pengangkatan tektonik. Di timur terdapat Pegunungan Bukit Barisan dan di barat zona subduksi aktif,” ungkapnya.

Badan Geologi pun langsung menurunkan Tim Tanggap Darurat ke lokasi untuk menginventarisasi dampak dan menganalisis kondisi geologi pascagempa. Hasil observasi ini akan menjadi dasar rekomendasi teknis bagi pemerintah daerah dalam upaya pemulihan dan pencegahan risiko lanjutan.

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, delapan rumah dilaporkan roboh, sementara sisanya mengalami kerusakan ringan hingga berat. Pendataan masih terus dilakukan di lapangan, terutama di daerah-daerah yang aksesnya terbatas.

Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan serta bahaya ikutan lainnya seperti tanah longsor, rekahan tanah, dan potensi likuifaksi.

Baca Juga, Kilasinformasi: Menyusuri Keindahan Kahayan: Kapolda dan Gubernur Kalteng Luncurkan Kapal Wisata Ramah Lingkungan

“Selain mitigasi struktural seperti penguatan bangunan tahan gempa, kami juga mendorong langkah mitigasi non-struktural, seperti edukasi kepada masyarakat tentang respons darurat dan pengelolaan risiko bencana,” jelas Wafid.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh kabar bohong (hoaks) yang sering kali muncul pasca-gempa. “Ikuti informasi resmi dari BPBD dan instansi terkait. Jangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” tegasnya.

Kementerian ESDM melalui Badan Geologi terus melakukan pemantauan dan analisis potensi gempa di kawasan rawan seperti Bengkulu. Pemerintah juga diharapkan meningkatkan program mitigasi bencana berbasis komunitas, mengingat potensi bahaya geologi di wilayah ini sangat tinggi.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa Indonesia sebagai negara cincin api (Ring of Fire) memang tidak bisa lepas dari ancaman bencana geologi. Kesiapsiagaan, edukasi, serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci dalam meminimalisir dampak bencana di masa mendatang.

Sumber: Esdm

About KatalisInfo

Check Also

Warisan Ilmu KH Sholeh Darat Jadi Sorotan Dunia, Pemkot Semarang Dorong Gelar Pahlawan Nasional

Katalisinfo.com, Semarang – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang bersama Universitas Diponegoro dan Arsip Nasional Republik …