Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendesak penguatan sektor pertanian dan ketahanan pangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Abdullah Abu Bakar, anggota DPRD Jatim, menekankan pentingnya inovasi dan perhatian lebih terhadap keberlangsungan sektor pangan di tengah penurunan kontribusi pertanian terhadap ekonomi daerah.
Katalisinfo.com, Surabaya – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendorong adanya dukungan nyata terhadap sektor pertanian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2025–2029. Anggota DPRD Jatim, Abdullah Abu Bakar, menyampaikan bahwa penguatan sektor pertanian dan ketahanan pangan harus menjadi prioritas dalam rencana pembangunan daerah.
“Jawa Timur adalah provinsi strategis dalam penyediaan pangan utama nasional. Maka, infrastruktur pendukung pertanian, perkebunan, hingga perikanan harus benar-benar mendapatkan kebijakan yang berpihak dan komitmen pembangunan yang nyata,” tegas Abdullah Abu Bakar, Jumat (11/7/2025).
Abu Bakar, yang juga Mantan Wali Kota Kediri, mencatat bahwa penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur semakin mengkhawatirkan. Dari 11,88 persen pada tahun 2020, kontribusi sektor pertanian diperkirakan hanya mencapai 10,66 persen pada 2024, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penurunan ini, menurutnya, akan berdampak besar terhadap ketahanan pangan daerah.
Sebagai bagian dari langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan, Abdullah Abu Bakar mendukung kebijakan yang sesuai dengan prioritas nasional yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yakni ketahanan pangan. Ia menyarankan agar sektor pertanian diperkuat dengan program pemberdayaan petani, penyediaan alat dan mesin pertanian modern, serta akses pembiayaan dan pasar yang mudah.
Menurut Abu Bakar, Fraksi PAN juga mendorong agar penguatan ketahanan pangan tidak hanya difokuskan pada peningkatan produksi pangan. “Kita harus memastikan kesejahteraan petani dan nelayan sebagai pelaku utama sektor pertanian, karena ketahanan pangan tidak akan tercapai jika petani tidak sejahtera,” tambahnya.
Abu Bakar menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung hulu-hilir pertanian untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Jawa Timur.
Sumber: Infopublik.id
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya