Film "Foufo" Angkat Budaya Madura, Menparekraf Dukung Jadi Motor Ekonomi Kreatif Daerah. Foto: ekraf

Film “Foufo” Angkat Budaya Madura, Menparekraf Dukung Jadi Motor Ekonomi Kreatif Daerah

Film Foufo angkat budaya Madura ke layar lebar. Menparekraf dukung penuh sebagai penggerak ekonomi kreatif dan penciptaan lapangan kerja lokal.

Kilasinformasi.com,Jakarta, — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri film lokal. Dalam audiensi bersama sutradara dan para pemain film Foufo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky, menyatakan dukungan penuh terhadap produksi film yang mengangkat kekayaan budaya Madura tersebut. Pertemuan berlangsung di Gedung Autograph, Jakarta, dan menjadi lanjutan dari diskusi yang sebelumnya digelar pada awal Mei.

Dalam sambutannya, Menteri Riefky menyebut film Foufo sebagai karya yang memiliki potensi besar untuk mengangkat wajah Madura ke panggung nasional dan internasional.

“Ini bukan sekadar film. Ini adalah gerakan untuk menghidupkan ekonomi kreatif dari akar budaya lokal. Foufo menyatukan berbagai subsektor kreatif seperti animasi, teknologi, kuliner, hingga brand lokal dalam satu paket sinema yang memikat,” tegasnya.

baca Juga, Kilasinformasi: Visinema Apresiasi Dukungan Kemenekraf untuk “Jumbo” yang Siap Menembus Pasar Global

Menurut Riefky, Foufo dapat menjadi contoh nyata bagaimana produk kreatif mampu menjadi motor penggerak ekonomi baru di tingkat daerah.

“Film ini tidak hanya membuka lapangan kerja di industri perfilman, tetapi juga di sektor pendukung lain seperti fesyen, kuliner, hingga kerajinan khas Madura,” imbuhnya.

Foto: Ekraf

Kemenparekraf siap memberikan dukungan teknis serta sumber daya yang diperlukan demi memastikan film Foufo dapat diproduksi dengan kualitas tinggi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem kreatif Indonesia agar mampu bersaing secara global.

Film Foufo, yang akan memulai proses syuting pada 24 Mei 2025, diarahkan oleh Bayu Skak, sineas muda yang juga dikenal sebagai pendiri Skak Studios. Dalam kesempatan tersebut, Bayu menyampaikan apresiasinya kepada Kemenparekraf atas kolaborasi yang dibangun.

“Ini bukan hanya soal membuat film, tapi bagaimana kita bisa menyampaikan cerita tentang Madura dengan jujur dan menginspirasi. Kami ingin budaya Madura tidak hanya dikenal, tetapi juga dicintai,” ujar Bayu.

Baca Juga, Kilasinformasi; Kemenekraf Optimis Film Animasi Jumbo Menjadi Titik Balik Kebangkitan Industri Animasi Indonesia

Ia juga berharap Foufo bisa menjadi media edukatif yang memperkenalkan budaya, bahasa, serta produk-produk lokal kepada masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Skak Studios berambisi menjadikan Foufo sebagai proyek yang tak hanya menghibur, tetapi juga memicu kebanggaan terhadap kearifan lokal.

Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenparekraf, Agustini Rahayu, yang turut mendampingi dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa proyek ini sejalan dengan visi kementerian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis budaya.

Dengan latar cerita yang kuat dan sentuhan teknologi, Foufo menjadi simbol transformasi ekonomi berbasis budaya. Karya ini diharapkan mampu menggugah masyarakat untuk lebih menghargai identitas lokal dan menjadi inspirasi bagi sineas muda lainnya untuk mengangkat cerita dari berbagai daerah di Indonesia.

Sumber : ekraf

About KatalisInfo

Check Also

TPK Sleman Diperkuat, Pemkab Fokus Bangun Kolaborasi dan Data Akurat untuk Turunkan Kemiskinan

Sleman, Katalisinfo — Pemerintah Kabupaten Sleman terus memperkuat strategi penanggulangan kemiskinan melalui revitalisasi kelembagaan Tim …