Katalisinfo.com, Padang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang memulai rangkaian sosialisasi kesiapsiagaan gempa dan tsunami di Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Senin (15/9/2025). Kegiatan perdana ini melibatkan camat, lurah, Kelompok Siaga Bencana (KSB), RW, LPM, kepala sekolah, dunia usaha, serta berbagai unsur masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD Padang, Hendri Zulviton, menegaskan bahwa sosialisasi ini menjadi langkah awal sebelum digelarnya latihan simulasi tsunami se-Kota Padang. Edukasi dinilai sangat penting agar masyarakat memahami tindakan yang tepat jika terjadi gempa dan tsunami. “Lebih baik kita siap meski bencana tidak terjadi, daripada tidak siap saat bencana benar-benar datang,” ujarnya.
Kota Padang memiliki tingkat kerawanan tinggi karena berada di antara dua sumber ancaman besar, yaitu Megathrust Mentawai dan Patahan Semangka. Berdasarkan data BPBD, terdapat 56 kelurahan di zona merah—wilayah dekat bibir pantai—dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 400 ribu jiwa.
“Dengan jumlah penduduk sebesar itu, kesiapsiagaan harus dibangun sejak dini melalui pendidikan kebencanaan. Tujuannya agar masyarakat tidak mudah percaya isu atau berita hoaks, dan tetap tenang melakukan evakuasi mandiri ketika bencana terjadi,” jelas Hendri.
Menurutnya, kesiapsiagaan bukan hanya soal pengetahuan teknis, tetapi juga membangun budaya sadar bencana di masyarakat. Melalui sosialisasi ini, warga diharapkan mampu bergerak cepat, terarah, dan tidak panik saat menghadapi gempa dan tsunami.
“Edukasi ini adalah investasi keselamatan. Melalui sosialisasi dan drill tsunami, kita ingin warga Padang semakin terlatih, tenang, dan sigap menghadapi bencana,” kata Hendri.
Dengan dimulainya rangkaian sosialisasi ini, BPBD menegaskan komitmennya menjadikan Padang sebagai kota tangguh bencana, di mana masyarakat mampu melindungi diri, keluarga, dan lingkungannya dari ancaman bencana alam.
sumber: Infopublik.id
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya