Program Pembelajaran Taruna Berprestasi (PTB) yang diselenggarakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan kesempatan bagi taruna/i untuk mengembangkan produk perikanan berbasis riset dan industri guna meningkatkan kompetensi vokasi kelautan dan perikanan. foto : KKP.go.id

Inovasi Program Belajar Berbasis Riset Taruna KP: Meningkatkan Kompetensi Vokasi Kelautan dan Perikanan

Kilas, 11 Februari 2025 — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menghadirkan inovasi dalam pendidikan vokasi melalui Program Pembelajaran Taruna Berprestasi (PTB) yang dilaksanakan dalam rangka Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Unggulan. Program ini berlangsung di Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) dengan tujuan menghasilkan lulusan vokasi kelautan dan perikanan yang siap bersaing di dunia industri.

Program ini dimulai pada 13 Januari dan akan berlangsung hingga 20 Juni 2025, menjadi bagian dari upaya besar KKP dalam mendukung implementasi Ocean Institute of Indonesia (OII). PTB menargetkan para taruna/i dari Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH), Teknik Pengolahan Produk Perikanan (TPPP), dan Pengolahan Hasil Laut (PHL) di Politeknik KP untuk memperoleh pengalaman belajar berbasis riset dan industri yang sangat aplikatif.

KKP Peringatkan Ancaman Kematian Ikan Massal di Waduk Jatiluhur, Masyarakat Diminta Waspada

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta, menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu berinovasi dan berkontribusi dalam perkembangan sektor kelautan dan perikanan.

“Selama enam bulan, peserta akan menjalani pembelajaran setara dengan 20 SKS, yang dibimbing oleh ahli, dosen, dan praktisi industri. Dengan pendekatan ini, kami berharap bisa melahirkan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan dunia industri,” ujar I Nyoman Radiarta dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (11/2).

Fokus pada Pengolahan Produk Perikanan Inovatif

Salah satu fokus utama dalam program ini adalah pendekatan praktis yang diterapkan dalam kurikulum. Alan Koropitan, Kepala Pusat Pendidikan KP, menekankan bahwa peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman langsung dalam mengembangkan produk berbasis riset. Peserta diajarkan untuk mengolah dan mendiversifikasi produk perikanan yang berasal dari ikan, rumput laut, hingga mikroalga, serta memanfaatkan teknologi fermentasi dan ekstraksi protein untuk meningkatkan nilai tambah produk kelautan.

KKP Dukung Nelayan Tangerang dengan Program Pemberdayaan untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan

“Melalui program ini, kami ingin para taruna/i menguasai keterampilan untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sekaligus mengasah kemampuan inovasi yang sangat penting dalam dunia kerja,” jelas Alan Koropitan.

Laboratorium Terlengkap untuk Pengembangan Inovasi

Langgeng Nurdiansah, Kepala BBRP2BKP, turut menambahkan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi taruna/i untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam pengolahan produk perikanan serta penerapan bioteknologi dan uji kualitas produk. BBRP2BKP menyediakan fasilitas laboratorium dan workshop yang lengkap, termasuk laboratorium kimia, bioteknologi, mikrobiologi, pengolahan, pengemasan, dan berbagai fasilitas lainnya yang mendukung inovasi dan riset.

“Fasilitas laboratorium di BBRP2BKP sangat mendukung pengembangan produk yang berkualitas tinggi. Dengan instruktur yang kompeten, kami berharap peserta dapat mengembangkan keterampilan yang mendalam di bidang kelautan dan perikanan,” ungkap Langgeng Nurdiansah.

KKP Fokus Kembangkan Desa Wisata Bahari untuk Tingkatkan Ekonomi Pesisir

Menjadi Lulusan yang Siap Bersaing di Industri

Program ini mendapat apresiasi dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Beliau menilai bahwa program ini merupakan langkah konkret KKP untuk memperkuat SDM sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, pendidikan vokasi harus berorientasi pada kebutuhan industri dan berfokus pada inovasi agar dapat menghasilkan tenaga kerja yang benar-benar siap pakai.

“Program ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan vokasi yang berbasis pada riset dan industri dapat mencetak tenaga kerja yang memiliki daya saing tinggi, serta dapat memberikan kontribusi langsung terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia,” kata Menteri Sakti Wahyu Trenggono.

Tag: #ProgramMerdekaBelajar, #KelautanDanPerikanan, #InovasiVokasi, #PendidikanIndonesia, #ProgramPembelajaranTarunaBerprestasi, #OceanInstituteIndonesia

Sumber : KKP RI

About KatalisInfo

Check Also

Kemenperin Apresiasi Ekspansi Rp500 Miliar PT Citra Terus Makmur, Perkuat Rantai Pasok Tekstil Nasional

Sumedang, Selasa (11 November 2025), Katalisinfo — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyambut positif ekspansi besar yang …