Katalisinfo.com, Bekasi – Kementerian Agama (Kemenag) memperkuat peranannya dalam mendukung implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dengan menugaskan 98 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mengajar di Sekolah Rakyat. Program ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag, M. Munir, menjelaskan bahwa penugasan guru PAI dilakukan melalui mekanisme seleksi ketat. Prosesnya melibatkan rekomendasi dari Kantor Wilayah Kemenag provinsi hingga uji kelayakan oleh tim asesor lintas kementerian dan lembaga.
“Sejak Sekolah Rakyat dimulai pada pertengahan Juli lalu, ada 98 guru PAI yang sudah resmi bertugas. Awalnya direncanakan 100 guru, tetapi ada dua titik di Papua yang tidak memerlukan guru PAI karena semua siswanya beragama Kristen,” ujar Munir dalam kegiatan pembinaan guru PAI di Bekasi, Selasa (20/8/2025).
Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata dari Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo, yang menekankan pembangunan SDM, pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, hingga pemberdayaan pemuda dan penyandang disabilitas. Saat ini, program ini sudah hadir di 100 titik se-Indonesia, dan akan terus diperluas.
Selain itu, Kemenag juga tengah memproses penugasan tambahan 59 guru PAI seiring bertambahnya 59 titik baru Sekolah Rakyat. Seluruh guru dan kepala Sekolah Rakyat dijadwalkan mengikuti pembekalan nasional di JIEXPO Kemayoran pada 21–23 Agustus 2025.
“Keterlibatan Kemenag dalam Sekolah Rakyat bukan hanya soal pendidikan agama, tetapi juga membangun karakter bangsa. Guru PAI akan berkolaborasi dengan tenaga pendidik lain untuk memastikan anak-anak mendapatkan bekal akademik sekaligus moral menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Munir.
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya