Katalisinfo.com, Jakarta – Peningkatan konektivitas antarwilayah menjadi salah satu prioritas Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mempercepat pemerataan ekonomi, menumbuhkan ekonomi daerah, mengurangi kesenjangan, dan membuka peluang usaha baru.
Dalam acara Press Background: Konektivitas Antarwilayah untuk Pemerataan Ekonomi di Jakarta, Senin (15/9/2025), Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (DJPD) Ahmad Yani menyebutkan sejumlah langkah telah dilakukan, termasuk penyelenggaraan angkutan lintas batas negara, subsidi angkutan orang, barang, dan penyeberangan, serta modernisasi angkutan perkotaan.
“Hasil survei per Juni 2025 menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap transportasi darat mencapai 96,01 persen. Saat ini, layanan perintis baru menjangkau sekitar 75 persen daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Ke depannya, angkutan perintis akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia,” kata Ahmad.
Di sektor laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengakselerasi pergerakan orang, barang, dan jasa melalui kapal perintis penumpang dan barang, layanan Public Service Obligation (PSO), rede transport, serta kapal khusus ternak. Saat ini terdapat 107 trayek kapal perintis dengan kapasitas 38.604 penumpang dan 16.753 ton barang, 26 kapal PSO, 18 trayek rede, 39 kapal perintis barang, dan 6 trayek kapal ternak.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Budi Mantoro, menjelaskan program ini sejalan dengan RPJMN 2025–2029 dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, termasuk pengembangan jaringan pelabuhan terpadu, penguatan infrastruktur konektivitas dan logistik, serta dukungan untuk kawasan perdesaan, perbatasan, dan transmigrasi.
Dalam sektor udara, layanan penerbangan perintis dan jembatan udara mencakup 266 rute penumpang, 46 rute kargo, serta 1 rute subsidi kargo. Direktur Angkutan Udara Agustinus Budi Hartono menyebutkan hingga Juli 2025, realisasi angkutan udara perintis penumpang mencapai 23.404 frekuensi dengan 183.681 penumpang, sedangkan kargo 3.056 frekuensi dengan muatan 1.859.378 kg. Layanan ini menjangkau 22 korwil dari Sumatera hingga Papua.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) terus mengembangkan jaringan kereta api nasional melalui pembiayaan kreatif, termasuk investasi swasta dan skema KPBU. Beberapa proyek kereta modern yang telah berjalan antara lain MRT Jakarta, LRT Jakarta, Commuter Line, LRT Palembang, LRT Jabodebek, dan KA Makassar–Parepare.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Arif Anwar, menambahkan lima layanan perintis saat ini sudah beroperasi, yakni KA Cut Meutia, KA Lembah Anai, LRT Sumatera Selatan, KA Makassar–Parepare, dan KA Bathara Kresna. Sebelumnya, beberapa kereta perintis telah naik kelas menjadi KA PSO karena okupansi penumpang mencapai 70 persen, seperti KA Siliwangi, KA Jenggala, KA Minangkabau Ekspres, dan KA Datuk Belambangan.
Kemenhub menegaskan, peningkatan konektivitas bukan sekadar soal transportasi, tetapi juga upaya nyata mendorong pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
sumber: infopublik.id
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya