Kerja sama Indonesia dengan Swiss melalui program Dual VET memperkuat pendidikan vokasi di sektor pariwisata. Program ini bertujuan mencetak tenaga kerja terampil dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia melalui pelatihan berbasis praktik. Foto : tangkapan Layar kemenpar.go.id

Kerja Sama Indonesia dan Swiss untuk Penguatan Pendidikan Vokasi Berbasis Dual VET

Kilasinformasi.com, 28 Februari 2025 – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar), terus memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Swiss dan Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) dalam mengimplementasikan pendidikan vokasi berbasis Dual Vocational Education and Training (Dual VET). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia dan sekaligus memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini M. Paham, dalam acara Skills in Action Forum: Advancing Competitiveness di Menara Danareksa, Jakarta, menyampaikan bahwa sektor pariwisata Indonesia kini fokus pada pengembangan quality tourism. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan dengan memastikan sumber daya manusia (SDM) di sektor ini kompeten dan profesional, sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga, Kilasinformasi : Wamenpar Tekankan Gerakan Wisata Bersih Sebagai Komitmen Pemerintah untuk Pariwisata Berkelanjutan

“Pendekatan ini mengedepankan pendidikan vokasi yang berorientasi pada praktik langsung, yang menjadi dasar utama dalam menghasilkan tenaga kerja unggul di sektor pariwisata,” ujar Martini.

Kerja sama ini dimulai sejak 2018, ketika Indonesia dan Swiss bersama-sama memperkenalkan pengembangan keterampilan lewat Dual VET melalui dua program utama: Skills for Competitiveness (S4C) dan Sustainable Tourism Education Development (STED). Program ini mengintegrasikan pembelajaran di lembaga pendidikan dan di tempat kerja, yang melibatkan kementerian terkait, termasuk Kemenpar, Kemenperin, dan politeknik di bawah kedua kementerian tersebut.

Pada fase pertama, Politeknik Pariwisata Lombok dipilih sebagai lembaga pendidikan percontohan. Kini, kerja sama tersebut memasuki fase kedua, dengan Swisscontact sebagai lembaga pelaksana yang akan berlanjut hingga 2027, melibatkan enam Poltekpar yang berada di bawah naungan Kemenpar. Tujuan utamanya adalah untuk menjembatani kesenjangan pendidikan dan meningkatkan daya saing tenaga kerja serta perusahaan Indonesia.

Prestasi yang menggembirakan telah tercatat dari penerapan STED di Politeknik Pariwisata Lombok, dimana pada 2024, sebanyak 70,6 persen lulusan berhasil mendapatkan pekerjaan dalam waktu 6 hingga 12 bulan setelah menyelesaikan pendidikan mereka.

Selain itu, melalui berbagai inisiatif seperti Community Coaching on Sustainability (COCOS) dan Training of Trainers (ToT), program ini juga berhasil membantu pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Pada 2023, COCOS telah melibatkan 8 desa, melatih 34 master trainer, dan mendampingi pengembangan 10 produk tur berkelanjutan yang semakin meningkatkan daya saing destinasi berbasis komunitas.

Baca Juga, Kilasinformasi : Kemenpar Beri Apresiasi Pada Maskapai yang Buka Rute Baru, Dukung Konektivitas Pariwisata Indonesia

Dalam forum yang sama, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Olivier Zehnder, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang luar biasa memerlukan dukungan sumber daya manusia yang terampil untuk mencapai tujuan ambisius Indonesia, yaitu pertumbuhan PDB tahunan sebesar 8 persen. Olivier juga menegaskan pentingnya peran serta sektor bisnis dalam pengembangan keterampilan tenaga kerja guna menciptakan ekonomi yang kompetitif.

“Kami percaya, melalui pendekatan pendidikan vokasi ganda, kami dapat berperan transformasional dalam mengatasi kesenjangan keterampilan dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia,” kata Olivier.

Pada forum ini, berbagai panelis dari Kemenpar, sektor swasta, dan lembaga pendidikan serta pelatihan vokasi membahas pentingnya adaptasi dan inovasi dalam pendidikan vokasi. Semua pihak, mulai dari politeknik hingga perusahaan, memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang responsif dan proaktif terhadap kebutuhan industri serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sumber : Kementrian Pariwisata

About KatalisInfo

Check Also

Warisan Ilmu KH Sholeh Darat Jadi Sorotan Dunia, Pemkot Semarang Dorong Gelar Pahlawan Nasional

Katalisinfo.com, Semarang – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang bersama Universitas Diponegoro dan Arsip Nasional Republik …