Kopi Sedayu Ponorogo hadir dengan cita rasa unik manis leci dan gula aren, dipetik merah untuk kualitas premium, mendukung ekonomi dan lingkungan. Foto: Kominfo Ponorogo

Kopi Sedayu Ponorogo: Sensasi Manis Leci dan Gula Aren di Setiap Cangkir

Katalisinfo.com, Ponorogo – Kopi Sedayu, hasil budidaya petani Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, semakin dikenal berkat cita rasanya yang khas. Pohon kopi robusta dan arabika tumbuh berdampingan dengan pohon aren, penghasil gula alami, yang memengaruhi karakter rasa kopi.

Suliono, petani sekaligus penyuluh swadaya masyarakat, menekankan pentingnya sistem petik merah—memanen buah kopi saat matang sempurna—untuk menghasilkan kopi single origin berkualitas premium. “Petik merah adalah kunci utama agar Kopi Sedayu menjadi kopi spesialti,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Cita Rasa Unik:
Varietas robusta menghasilkan rasa manis, sementara arabikanya seimbang, dengan sentuhan leci dan gula aren. Penanaman di bawah naungan pohon aren menciptakan ekosistem ideal bagi pertumbuhan kopi berkualitas tinggi.

Hingga kini, terdapat 45 petani yang mengelola lahan seluas 27 hektare, 60 persen di antaranya milik Perhutani. Kopi petik merah dihargai Rp14.000–Rp16.000 per kilogram, lebih tinggi dibanding kopi campuran yang berkisar Rp8.000–Rp10.000.

Sinergi Ekonomi dan Ekologi:
Selain meningkatkan nilai jual, kombinasi kopi dan pohon aren mendukung konservasi lingkungan dengan menjaga keseimbangan ekosistem dan mengikat air tanah. Suliono juga membentuk kelompok tani gula aren yang turut menanam kopi, mendorong praktik pertanian berkelanjutan.

Peran perempuan desa juga vital, terutama dalam proses penyortiran biji kopi basah selama masa panen empat bulan. Saat ini, kelompok petani mampu melakukan roasting hingga dua kuintal kopi per bulan, sekaligus memasarkan produk secara daring melalui platform e-commerce.

Atas dedikasinya, Suliono meraih penghargaan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat Terbaik dari Gubernur Jawa Timur pada Juli 2025. Kopi Sedayu kini rutin tampil di pameran di Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung, memperkenalkan cita rasa khas Ponorogo ke masyarakat luas.

Dengan cita rasa manis leci dan gula aren, Kopi Sedayu menjadi simbol sinergi antara ekonomi lokal, keberlanjutan lingkungan, dan budaya pertanian yang terus berkembang.

sumber: infopublik.id

About KatalisInfo

Check Also

Warisan Ilmu KH Sholeh Darat Jadi Sorotan Dunia, Pemkot Semarang Dorong Gelar Pahlawan Nasional

Katalisinfo.com, Semarang – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang bersama Universitas Diponegoro dan Arsip Nasional Republik …