Katalisinfo.com, Pekanbaru — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meluncurkan Gerakan Mahasiswa Peduli Stunting Anak (GEMPITA), sebuah inisiatif kolaboratif yang menggandeng mahasiswa untuk berperan sebagai “Kakak Asuh Stunting”. Peluncuran resmi dilakukan oleh Asisten II Setdaprov Riau, Helmi D, di Gedung Daerah Balai Serindit Pekanbaru, Kamis (16/10/2025).
Program ini digagas oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, dengan tujuan mempercepat penurunan angka stunting di Riau melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan mendampingi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, hingga keluarga balita.
“Bismillahirrahmanirrahim, program GEMPITA Riau saya nyatakan resmi diluncurkan,” kata Helmi dalam sambutannya.
Helmi menjelaskan, GEMPITA memiliki nilai strategis karena melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat. Mereka tidak hanya menjadi penggerak literasi gizi, tetapi juga mitra pemerintah dalam mendampingi keluarga sasaran.
“Mahasiswa menjadi Kakak Asuh Stunting yang turun langsung ke lapangan. Ini bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah,” ujarnya.
Helmi menambahkan, berkat kerja sama lintas sektor, angka stunting di Provinsi Riau telah turun sebesar 3,29 persen. Ia berharap capaian ini terus meningkat melalui gerakan baru yang melibatkan kalangan muda tersebut.
Dalam pelaksanaan GEMPITA, TP PKK Provinsi Riau bekerja sama dengan 15 perguruan tinggi negeri dan swasta, di antaranya Universitas Riau (UNRI), UIN Suska Riau, Universitas Muhammadiyah Riau, dan Politeknik Kemenkes Riau. Kerja sama ini diharapkan menjadi kekuatan baru dalam memperluas edukasi gizi bagi masyarakat.
Ketua TP PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, menyebut program ini lahir dari kepedulian terhadap anak-anak yang berisiko mengalami kekurangan gizi.
“Stunting bukan sekadar persoalan ekonomi, tapi juga pengetahuan. Karena itu, mahasiswa kita libatkan sebagai Kakak Asuh agar bisa memberikan edukasi langsung kepada keluarga sasaran,” jelasnya.
Menurut Henny, mahasiswa memiliki kemampuan intelektual sekaligus empati sosial yang kuat untuk menjadi jembatan edukasi antara pemerintah dan masyarakat. Mereka akan memberikan pendampingan terkait pola makan seimbang, pentingnya gizi, serta cara pencegahan stunting sejak dini.
Ia berharap, GEMPITA tidak berhenti pada peluncuran semata, tetapi berkembang menjadi gerakan berkelanjutan.
“Kami ingin para Kakak Asuh mendampingi keluarga dengan cinta, empati, dan tanggung jawab. Semoga masyarakat juga terbuka menerima peran mereka,” tutup Henny.
sumber: Infopublik.id
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya