Kilasinformasi.com, 25 Maret 2025, – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memberikan apresiasi terhadap upaya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang gencar mendorong pencapaian swasembada beras di Indonesia. Melalui dua strategi utama, yaitu optimasi lahan (oplah) dan program cetak sawah, Kementerian Pertanian (Kementan) terus bekerja keras untuk meningkatkan produksi pangan di berbagai daerah, khususnya di provinsi-provinsi yang memiliki potensi besar.
Arif Rahman, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, mengungkapkan bahwa salah satu contoh nyata dari keberhasilan program oplah dapat terlihat di Kalimantan Tengah, di mana saat ini telah tercatat sebanyak 63.000 hektare dari target 75.000 hektare lahan yang telah dikontrak untuk pengelolaan pertanian. Angka ini menunjukkan progres yang signifikan dalam upaya Kementan untuk meningkatkan ketahanan pangan, sesuai dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga, Kilasinformasi: Mentan Amran Ajak Anak Muda Jadi Konglomerat Lewat Sektor Pertanian
“Upaya Kementerian Pertanian, di bawah kepemimpinan Pak Andi Amran, sangat serius dalam merealisasikan visi besar ini. Di Kalimantan Tengah, dari target 75.000 hektare, sudah ada sekitar 63.000 hektare yang sudah di kontrak untuk lahan pertanian. Ini merupakan langkah konkret yang patut diapresiasi,” ujar Arif dalam rapat dengar pendapat bersama pemerintah yang membahas sektor pangan pada Senin, 24 Maret 2025.
Arif juga berharap bahwa berbagai inisiatif ini bisa mempercepat tercapainya swasembada pangan yang diharapkan oleh pemerintah, dengan Indonesia menjadi lebih mandiri dalam produksi pangan. Menurutnya, bulan Ramadan tahun ini bisa menjadi simbol momentum yang tepat untuk mendorong Indonesia mencapai kedaulatan pangan secara maksimal.
Baca Juga, Kilasinformasi: Geliat Petani Milenial di Batang: Ketua PKK Apresiasi Peran KWT
“Bulan Ramadan ini, selain sebagai bulan yang penuh berkah, juga bisa menjadi titik awal bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa kita mampu mengelola pangan dengan baik dan mandiri. Harapannya, langkah-langkah ini bisa semakin mempercepat tercapainya swasembada pangan,” tambahnya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil, juga menegaskan bahwa upaya untuk mewujudkan swasembada beras akan terus dilakukan secara kolektif. Selain melalui program oplah dan cetak sawah, Kementan juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain serta BUMN yang bergerak di sektor pangan untuk mempercepat pencapaian target.
“Kerja sama dengan berbagai pihak, baik kementerian, lembaga, maupun BUMN yang bergerak di bidang pangan, sangat penting untuk mempercepat target swasembada. Kami optimis bahwa, dengan dukungan dari DPR dan semua pihak, pencapaian tersebut akan segera terwujud dalam waktu dekat,” jelas Ali.
Program cetak sawah dan optimasi lahan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian nasional, memberikan kesejahteraan bagi petani, serta mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor beras. Pemerintah pun optimis bahwa dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia akan semakin mendekati cita-cita kedaulatan pangan yang telah lama menjadi target pembangunan nasional.
Baca Juga, Kilasinformasi: Geliat Petani Milenial di Batang: Ketua PKK Apresiasi Peran KWT
Langkah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam mempercepat swasembada pangan melalui oplah dan cetak sawah menjadi salah satu terobosan penting yang patut dicontoh. Selain itu, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat, terutama petani sebagai ujung tombak sektor pangan.
Dengan semakin teroptimalkannya lahan-lahan pertanian di berbagai daerah, diharapkan Indonesia tidak hanya dapat menciptakan swasembada pangan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Sumber: Pertanian
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya