Pembangunan Enam SPBUN Baru di Maluku: Langkah Strategis untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan. foto: Dok ESDM

Pembangunan Enam SPBUN Baru di Maluku: Langkah Strategis untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan

Menteri Bahlil Lahadalia memerintahkan pembangunan enam SPBUN baru di Maluku untuk mendukung kelancaran operasional nelayan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Kilasinformasi.com, 6 April 2025 – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana pembangunan enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) tambahan di Provinsi Maluku. Kebijakan ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat setempat, khususnya nelayan, yang selama ini kesulitan dalam mengakses bahan bakar untuk operasional kapal mereka.

Bahlil menyampaikan, pembangunan SPBUN baru ini merupakan respons terhadap permintaan yang diajukan oleh pemerintah daerah, yang khawatir dengan keberlanjutan akses bahan bakar yang efisien bagi nelayan.

“Kami akan menambah enam SPBUN di beberapa titik strategis. Ini untuk memastikan bahwa saudara-saudara kita yang bekerja sebagai nelayan dapat lebih mudah mendapatkan bahan bakar dan tidak kesulitan lagi,” ujar Bahlil saat meninjau fasilitas Integrated Terminal (IT) Maluku milik PT Pertamina di Kota Ambon pada Sabtu (5/4).

Baca Juga, Kilasinformasi: Kementerian ESDM Percepat Hilirisasi Energi Bangun Kilang Minyak dan Gasifikasi Batubara

Rencana pembangunan enam SPBUN baru ini akan mencakup enam titik di berbagai daerah di Provinsi Maluku, yang terdiri dari dua titik di Kabupaten Maluku Tengah, dua titik di Kabupaten Sumba Barat Daya, dan dua titik di Kota Ambon. Semua lokasi ini telah mendapat persetujuan dari PT Pertamina, yang akan menjadi mitra utama dalam pembangunan dan pengelolaannya.

Bahlil juga mengungkapkan bahwa permintaan penambahan SPBUN ini telah disetujui oleh Bupati Maluku Tengah, yang juga sangat mendukung upaya untuk meningkatkan fasilitas pengisian bahan bakar untuk nelayan di daerah tersebut.

“Pembangunan ini akan mempercepat distribusi bahan bakar yang dibutuhkan nelayan, yang sangat krusial bagi kelancaran operasional mereka,” jelas Bahlil.

Baca Juga, Kilasinformasi: PLN Siapkan Ribuan SPKLU untuk Mudik Lebaran 2025, Memudahkan Pemudik Mobil Listrik di Jawa Tengah

Provinsi Maluku, yang memiliki luas wilayah mencapai 712.479 km², sebagian besar terdiri dari lautan. Sekitar 92,4% dari total luas wilayah Maluku adalah laut, yang menjadikannya salah satu daerah dengan potensi perikanan terbesar di Indonesia. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2023, Maluku menghasilkan lebih dari 513.000 ton hasil perikanan tangkap laut, menjadikannya sebagai penghasil ikan laut terbesar kedua di Indonesia setelah Provinsi Sulawesi Utara.

Kondisi ini menjadikan kebutuhan akan akses bahan bakar yang lancar untuk nelayan sangat penting. Oleh karena itu, pembangunan SPBUN ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga untuk mendukung produktivitas sektor kelautan dan perikanan yang menjadi sumber penghidupan utama bagi banyak masyarakat di Provinsi Maluku.

Baca Juga, Kilasinformasi: Pemerintah Jaga Stabilitas Tarif Listrik Jelang Idul Fitri 2025

Saat ini, sudah ada lima SPBUN yang beroperasi di Provinsi Maluku, yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota, termasuk di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Kabupaten Kepulauan Aru. Salah satu SPBUN yang beroperasi di Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, telah memberikan manfaat signifikan bagi para nelayan setempat. SPBUN Tulehu melayani berbagai jenis bahan bakar, seperti Biosolar, Dexlite, Pertalite, dan Pertamax, yang digunakan oleh nelayan yang mengoperasikan berbagai jenis kapal, dari kapal ketinting kecil hingga kapal-kapal besar untuk menangkap cumi dan tuna.

Keberadaan SPBUN ini telah mempermudah nelayan dalam mengakses bahan bakar dengan harga yang lebih terjangkau dan sistem pengisian yang lebih efisien. Sebelumnya, banyak nelayan yang harus menempuh jarak jauh dan menghadapi kendala logistik untuk mendapatkan bahan bakar.

Baca Juga, Kilasinformasi: Pemerintah Siapkan 3.000 SPKLU untuk Menjamin Kenyamanan Pemudik Kendaraan Listrik

Dengan tambahan enam SPBUN baru, jumlah keseluruhan fasilitas pengisian bahan bakar untuk nelayan di Provinsi Maluku akan mencapai sebelas titik. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi di kawasan pesisir dan mendorong peningkatan ekonomi lokal yang bergantung pada sektor kelautan dan perikanan.

Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap distribusi bahan bakar yang lebih merata, sehingga nelayan tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi untuk melaut. Ini akan mendukung produktivitas mereka dan pada gilirannya memperkuat sektor perikanan yang menjadi tulang punggung ekonomi Provinsi Maluku.

Bahlil juga menyatakan bahwa pembangunan SPBUN ini merupakan salah satu contoh sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir.

“Kami berharap dengan adanya tambahan SPBUN ini, nelayan dapat lebih mudah dan cepat mendapatkan bahan bakar, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan mereka,” tambahnya.

Sumber: ESDM

About KatalisInfo

Check Also

Panen Jagung di Sleman, Wabup Danang Dorong Petani Kuasai Teknologi Pertanian Modern

Sleman, Katalisinfo – Suasana ladang jagung di Padukuhan Banyu Urip, Kalurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, tampak semarak …