Menteri UMKM Maman Abdurahman menyebut pengusaha UMKM sebagai simbol optimisme dalam menggerakkan ekonomi Indonesia, dengan kolaborasi multisektor yang mendukungnya. foto : Dok UMKM

Pengusaha UMKM: Simbol Optimisme di Tengah Tantangan Ekonomi

Kilasinformasi.com, 18 Maret 2025, – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman menyampaikan sebuah pandangan optimistis mengenai peran pengusaha UMKM di Indonesia. Dalam diskusi bertajuk “Mengoptimalkan UMKM: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,” yang digelar di The Big Idea Forum pada 17 Maret 2025, Maman menyebut pengusaha UMKM sebagai simbol optimisme. Di tengah kabar bahwa perekonomian global cenderung melambat, peran UMKM justru semakin vital dalam menjaga harapan.

“Meski banyak yang meramalkan kondisi pasar sedang lesu, pengusaha UMKM memiliki pandangan yang berbeda. Mereka terbukti mampu bertahan dan bahkan berkembang, meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti yang terlihat selama pandemi COVID-19,” ujar Maman dalam acara tersebut.

Baca Juga, Kilasinformasi : Menteri UMKM Tekankan Pentingnya Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Rasio Kewirausahaan di Indonesia

Pandemi yang melanda dunia selama dua tahun terakhir memang memukul banyak sektor ekonomi, tetapi UMKM justru mampu menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Banyak pelaku UMKM yang beradaptasi dengan cepat terhadap situasi baru, bahkan menemukan peluang baru di tengah keterpurukan. “Itulah mengapa pengusaha UMKM bisa disebut sebagai simbol optimisme,” lanjut Maman.

Namun, di balik ketahanan yang luar biasa itu, Menteri Maman menyebutkan adanya sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pengusaha UMKM, terutama terkait dengan masalah biaya produksi dan kapasitas produksi yang terbatas. Salah satu solusinya, menurut Maman, adalah implementasi UMKM holding—sebuah skema yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang saling terintegrasi, mulai dari rantai pasokan hingga distribusi.

“Masalah utama bagi banyak UMKM adalah biaya produksi yang tinggi dan sulitnya mengakses pasar yang lebih besar. Dengan skema UMKM holding, produk dari berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah bisa lebih terintegrasi, sehingga bisa menurunkan biaya produksi sekaligus meningkatkan kuantitas dan kualitas produk,” jelas Maman.

Baca Juga, Kilasinformasi : Kementerian UMKM Dorong Pertumbuhan Fesyen Lokal Melalui Jakarta Night Carnival 2025

Namun, keberhasilan skema ini tidak dapat dicapai hanya dengan upaya dari Kementerian UMKM saja. Kolaborasi antar kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan lainnya, sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung UMKM. “Kami membutuhkan kerja sama multisektor agar skema holding UMKM dapat berjalan efektif,” tegas Maman.

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta para pemimpin perusahaan besar seperti Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk., Ivan Cahyadi, dan CEO Philip Morris International, Jacek Olzak. Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara PT SRC Indonesia Sembilan dengan sejumlah pihak, termasuk Bulog, Telkomsel, BRI, dan Pos Indonesia. Kerja sama ini mencakup berbagai inisiatif untuk mempercepat digitalisasi ekosistem UMKM.

Forum yang dihadiri oleh 1.000 pengusaha UMKM binaan Sampoerna ini menyoroti betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai sektor dalam mendukung UMKM. Sampoerna Retail Community (SRC), sebagai salah satu bagian dari program kemitraan PT HM Sampoerna, telah membina lebih dari 347 ribu UMKM, terutama yang bergerak di sektor toko kelontong. Dengan jaringan yang luas, SRC berperan penting dalam pemberdayaan UMKM dan membantu mereka tumbuh secara berkelanjutan.

Baca Juga, Kilasinformasi : Pekan Bazar Ramadan Murah: DWP Kementerian UMKM Dorong Pengembangan Produk Lokal

Selain SRC, PT HM Sampoerna Tbk. juga memiliki Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), pusat pelatihan kewirausahaan yang telah beroperasi sejak 2007. SETC tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan teknis, seperti budidaya pertanian dan peternakan, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan kewirausahaan yang penting untuk kesuksesan usaha mereka. Sejak didirikan, SETC telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 60 ribu peserta dari berbagai penjuru Indonesia.

Melalui berbagai program ini, PT HM Sampoerna Tbk. menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan UMKM dan tanggung jawab sosial perusahaan. Pemberdayaan UMKM, khususnya di sektor mikro dan kecil, menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Sumber : Kementrian UMKM

About KatalisInfo

Check Also

Warisan Ilmu KH Sholeh Darat Jadi Sorotan Dunia, Pemkot Semarang Dorong Gelar Pahlawan Nasional

Katalisinfo.com, Semarang – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang bersama Universitas Diponegoro dan Arsip Nasional Republik …