Kementan percepat tanam padi di Jateng & Banten sebagai bagian dari strategi nasional swasembada pangan. Target tanam naik signifikan berkat dukungan alsintan.
Kilasinformasi.com, Kendal, — Pemerintah kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional dengan menggelar percepatan tanam padi secara serentak di sejumlah daerah potensial, khususnya di Provinsi Jawa Tengah dan Banten. Aksi ini menjadi bagian penting dari langkah konkret yang diinstruksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
Di Desa Dempelrejo, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam Syah, turun langsung memimpin gerakan percepatan tanam. Lahan seluas 85 hektare yang sebelumnya terkendala alat dan ketersediaan air kini mulai diolah kembali berkat dukungan traktor dan irigasi pompa dari Kementan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Pemerintah Pastikan Gratis Ongkir Tetap Jalan
“Kita mulai percepat tanam hari ini dengan mengerahkan 9 unit traktor, termasuk bantuan dari Brigade Alsintan dan Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten. Ini bukti nyata bahwa kami serius mengejar target perluasan tanam bulan Mei,” ujar Andi.
Gerakan ini tak hanya berlangsung di Jawa Tengah, tetapi juga menyasar Provinsi Banten. Di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, kegiatan tanam digelar secara kolaboratif dengan pengawalan langsung dari pejabat Kementan dan Dinas Pertanian Provinsi.
Banten menargetkan peningkatan luas tambah tanam (LTT) dari 62.000 hektare menjadi 71.670 hektare—lonjakan hampir 15 persen. Strategi ini didukung penuh dengan distribusi alat mesin pertanian (alsintan), mulai dari tahap pra-tanam hingga panen.
“Kami yakin musim tanam kali ini bisa dimanfaatkan optimal. Dukungan alsintan dari pusat sangat krusial dalam menjaga stabilitas produksi pangan di Banten,” ujar Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid.
Percepatan tanam bukan hanya soal memenuhi target angka tanam, tetapi juga menyangkut keberlanjutan produksi pangan nasional. Menurut Andi, saat ini Satgas PSP telah diterjunkan ke berbagai wilayah untuk memetakan lahan-lahan yang bisa segera ditanami dan melakukan intervensi cepat.
Baca Juga, Kilasinformasi: APEC Sepakat Dorong Pendidikan Berkualitas dan Digitalisasi Inklusif di Kawasan Asia Pasifik
“Kita kerahkan semua sumber daya yang tersedia. Dari pompa air hingga traktor, semua digerakkan. Bahkan stok alsintan lama dan pengadaan baru pun langsung dimobilisasi,” tegasnya.
Dengan target semula 180 ribu hektare untuk Jawa Tengah di bulan Mei, kini pemerintah optimis bisa menembus 282 ribu hektare berkat kerja keras semua pihak—dari pusat hingga petani di lapangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya menjaga momentum ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional di triwulan I tahun 2025 melonjak hingga 51,45% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ini hasil nyata dari gotong royong petani dan dukungan kebijakan pemerintah. Kita jaga terus ritme ini agar Indonesia segera mencapai swasembada pangan,” kata Mentan Amran.
Keberhasilan program percepatan tanam ini tidak lepas dari sinergi antara Ditjen PSP, Ditjen Tanaman Pangan, dinas pertanian daerah, dan para petani. Kolaborasi ini diyakini sebagai kekuatan utama dalam menghadapi tantangan pangan ke depan—termasuk ancaman perubahan iklim dan krisis global.
Langkah percepatan tanam yang terencana, terstruktur, dan kolaboratif ini menjadi kunci strategis menuju kemandirian pangan. Jika dijaga dan dilanjutkan, bukan mustahil target swasembada bisa dicapai lebih cepat dari yang direncanakan.
Sumber: Kementan
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya