Raisah Amini, siswi MAN 1 Tapanuli Tengah, berhasil lulus SNBP 2025 dan diterima di Fakultas Ilmu Keperawatan USK. Mimpi menjadi perawat kini semakin dekat. foto: Kemenag

Raisah Amini: Anak Penjual Buah Lulus SNBP dan Bertekad Menjadi Perawat

Kilasinformasi.com, 27 Maret 2025, – Di tengah kebahagiaan yang melingkupi keluarga dan teman-temannya, Raisah Amini, siswi kelas XII B dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, merayakan pencapaian luar biasa. Pada 18 Maret 2025, ia menerima kabar gembira yang mengubah hidupnya—terpilih sebagai salah satu mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Raisah diterima di Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, sebuah pencapaian yang diraihnya berkat dedikasi dan kerja keras selama ini.

Raisah dikenal sebagai sosok yang ceria, penuh semangat, dan memiliki kepribadian yang menyenangkan. Tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi ia juga selalu aktif berperan dalam berbagai kegiatan di sekolahnya. Raisah mampu menunjukkan prestasi akademik yang gemilang, sering kali meraih posisi juara di kelas, sekaligus menjadi teladan dalam hal etika dan hubungan sosial. Keberhasilannya ini bukan sekadar hasil dari kecerdasan, tetapi juga dari ketekunan yang tak kenal lelah dalam belajar.

Baca Juga, Kilasinformasi: Yarindu: Semangat Perjuangan Siswa MTs Al-Mubarok Membantu Orang Tua Mengais Rezeki

Salah satu aspek yang membuat kisah Raisah begitu menginspirasi adalah latar belakang keluarganya. Ia adalah anak pertama dari Abdul Rasyid Zega, seorang guru honorer yang juga berjualan buah di pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski hidup dalam keterbatasan, Raisah tidak pernah mengeluh. Justru, keadaan ini yang semakin memupuk tekadnya untuk mencapai impian dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya kelak.

Raisah memiliki perhatian yang besar terhadap orang tuanya. Setiap kali pulang sekolah, ia tidak hanya menyelesaikan tugas sekolah, tetapi juga meluangkan waktu untuk membantu kedua orang tuanya yang berjualan buah. Kepeduliannya terhadap keluarga, bersama dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, menjadikannya contoh inspiratif bagi teman-teman sekelasnya.

Bersama dengan kebahagiaan yang ia rasakan, Raisah tidak lupa mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tuanya yang selalu memberikan dukungan dan doa terbaik. “Saya tidak akan pernah sampai di titik ini tanpa doa dan dukungan dari mereka,” ujar Raisah dengan penuh rasa syukur. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada guru-gurunya di MAN 1 Tapanuli Tengah yang telah membimbingnya dengan sabar, serta kepada teman-temannya yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

Baca Juga, Kilasinformasi: Aini Zahra, Siswi Madrasah Berprestasi yang Membantu Ayah Berjualan Es di Sekolah

Bagi Raisah, kelulusan SNBP bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari perjuangan baru. Ia bertekad untuk menjalani pendidikan di Universitas Syiah Kuala dengan sebaik-baiknya, dengan harapan suatu saat bisa menjadi perawat yang profesional dan berdedikasi tinggi. “Keberhasilan ini adalah bukti bahwa kerja keras, kesabaran, dan doa tidak pernah mengkhianati hasil,” tambahnya dengan penuh optimisme.

Kini, dengan penuh harapan dan tekad yang kuat, Raisah siap melangkah menuju dunia perkuliahan. Ia berharap bisa terus belajar dan berkembang, meraih cita-citanya untuk menjadi perawat yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. “Semoga perjalanan ini membawa saya ke langkah-langkah sukses berikutnya,” harapnya, memohon doa dan dukungan dari keluarga, sahabat, serta orang-orang terdekatnya.

Sumber: Kementrian Agama

About KatalisInfo

Check Also

HUT ke-14 NasDem Sleman, Surana Dorong Generasi Muda Mandiri dan Aktif Bangun Daerah

Katalisinfo.com, Sleman – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Sleman memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) …