Katalisinfo.com, Jakarta — Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Pudji Prasetijanto Hadi, membuka Kick Off Implementation Support Mission dengan memaparkan lima langkah percepatan dan peningkatan kinerja proyek strategis nasional Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP).
Acara yang digelar di Aula Prona, Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Senin (6/10/2025), dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi pratama, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, serta tim dari Bank Dunia.
Dalam sambutannya, Pudji menekankan pentingnya sinergi, integritas, dan komitmen seluruh pihak untuk memastikan ILASPP memberikan dampak nyata. “Keberhasilan ILASPP tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya anggaran, tetapi oleh cara kita menjaganya,” ujarnya.
Ia kemudian merinci lima langkah strategis untuk mempercepat pelaksanaan ILASPP:
-
Optimalisasi anggaran, terutama melalui pemanfaatan potensi dana di Triwulan IV.
-
Peningkatan kapasitas SDM, lewat kajian dan pelatihan bersama mitra strategis.
-
Penguatan peran Steering Committee, agar koordinasi dan arah kebijakan lebih fokus.
-
Percepatan proses pengadaan, guna memperlancar pelaksanaan program di lapangan.
-
Penyusunan Annual Work Plan (AWP) 2026, yang harus rampung sebelum November 2025 sesuai ketentuan Loan Agreement.
Pudji menegaskan bahwa seluruh proses ILASPP harus berjalan akuntabel, transparan, dan konsisten. “Mari kita pastikan program ini dijalankan dengan penuh tanggung jawab, menghasilkan kerja yang dapat dipercaya dan berdampak bagi masyarakat,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar para pelaksana program tidak terjebak pada rutinitas birokrasi. “Jangan puas hanya dengan laporan atau angka di atas kertas. Yang dibutuhkan adalah hasil nyata yang dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian ATR/BPN, Andi Tenri Abeng, menjelaskan bahwa ILASPP merupakan program strategis nasional yang dibiayai pinjaman Bank Dunia senilai USD 653 juta atau sekitar Rp11,08 triliun. Program ini akan berlangsung selama lima tahun, mulai 2025 hingga 2029, dan melibatkan tiga kementerian/lembaga utama.
“Per 30 September 2025, realisasi anggaran Kementerian ATR/BPN telah mencapai Rp44,226 miliar atau 9,03% dari total pagu tahun ini sebesar Rp490 miliar,” papar Andi.
Dari pihak World Bank, Task Team Leader Willem van der Muur menekankan pentingnya peningkatan efisiensi pengadaan (procurement) dan mitigasi risiko dalam pelaksanaan proyek. “Kami berharap misi ini berjalan lancar dan semakin memperkuat komunikasi antara Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya, serta Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kemenko Infrastruktur, Nazib Faizal.
Kegiatan ini diharapkan menjadi forum strategis bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menyatukan langkah dan memperkuat sinergi pelaksanaan ILASPP di seluruh wilayah Indonesia.
sumber: Atr Bpn
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya