Kilasinformasi.com, 14 Maret 2025, – Di tengah perkembangan pesat industri kuliner internasional, Sour Sally, sebuah brand frozen yogurt yang berasal dari Indonesia, berhasil mencatatkan pencapaian gemilang dengan memperluas jangkauannya ke pasar global. Yang terbaru, Sour Sally menandatangani perjanjian waralaba utama di Filipina, menegaskan bahwa produk kuliner Indonesia kini memiliki daya saing yang kuat di tingkat internasional.
Momen bersejarah ini berlangsung dalam acara bertajuk “Indonesia Go Global” di IDN HQ Jakarta pada Kamis (13/3/2025). Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Teuku Riefky Harsya, menyaksikan langsung pencapaian penting ini. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Riefky menyatakan rasa bangganya atas keberhasilan Sour Sally, yang kini telah membuka banyak outlet di Filipina, sebuah pasar yang penuh tantangan.
Baca Juga, Kilasinformasi : Kemenekraf dan Pemprov DKI Jakarta Tandatangani Kesepakatan untuk Menjadikan Jakarta Kota Global Berbasis Ekonomi Kreatif
Strategi Sukses Sour Sally dalam Ekspansi Internasional
Sour Sally bukanlah pemain baru dalam bisnis kuliner global. Sebelum memasuki Filipina, brand yang berdiri sejak 2008 ini sudah lebih dulu melebarkan sayapnya di Timur Tengah dengan membuka 15 outlet di Uni Emirat Arab dan 15 outlet di Arab Saudi. Total investasi yang digelontorkan mencapai 1 juta dolar AS, sebuah angka yang menggambarkan keyakinan besar terhadap potensi pasar Timur Tengah. Kunci keberhasilan Sour Sally terletak pada strategi yang matang, termasuk salah satunya adalah perolehan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Hal ini membuka pintu bagi brand ini untuk masuk ke negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, yang sangat memprioritaskan produk halal.
Donny Pramono, pendiri Sour Sally, mengungkapkan bahwa peran pemerintah, terutama Kementerian Ekonomi Kreatif, dalam mendukung pengembangan bisnis ini sangat besar. “Kami sangat terbantu dengan dukungan dari pemerintah, baik dalam hal pengetahuan maupun sertifikasi yang meningkatkan kualitas dan konsistensi produk kami,” ujar Donny. Menurutnya, kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah ini merupakan faktor kunci yang mendorong kesuksesan Sour Sally.
Gastrodiplomasi: Lebih dari Sekadar Bisnis
Ekspansi Sour Sally bukan hanya mencatatkan angka penjualan, tetapi juga mengusung konsep gastrodiplomasi, di mana kuliner menjadi alat untuk mempererat hubungan antarnegara. Menurut Menteri Riefky, kesuksesan Sour Sally ini menjadi contoh konkret bahwa sektor ekonomi kreatif, termasuk kuliner, memiliki potensi luar biasa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami yakin ekonomi kreatif Indonesia, termasuk kuliner, bisa bersaing secara global jika didukung dengan strategi yang tepat,” tuturnya.
Gastrodiplomasi telah terbukti efektif dalam meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Sour Sally, dengan produk halal berkualitas, menjadi salah satu duta kuliner Indonesia yang memperkenalkan cita rasa lokal ke pasar internasional. Ini adalah langkah nyata dari kebijakan pemerintah untuk memanfaatkan kuliner sebagai bagian dari diplomasi budaya dan ekonomi.
Potensi Pasar Halal Global yang Terus Tumbuh
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki keuntungan kompetitif yang sangat besar dalam industri halal. Menurut Sekretaris Utama BPJPH, Muhammad Aqil Irham, industri makanan halal global diperkirakan memiliki nilai mencapai 3 triliun dolar AS. Saat ini, Indonesia baru menguasai sekitar 13,38 miliar dolar AS dari total pasar halal dunia, yang artinya masih ada ruang yang sangat luas bagi produk halal Indonesia untuk berkembang.
Dengan sertifikasi halal yang diberikan oleh BPJPH, produk kuliner Indonesia seperti Sour Sally semakin dipercaya oleh konsumen global, terutama di negara-negara dengan mayoritas Muslim. Hal ini membuka peluang besar bagi banyak produk kuliner Indonesia lainnya untuk merambah pasar internasional.
Cikhita Virginia Sebayang, Ketua HIPMI Culinary Indonesia (HCI), juga mengapresiasi pencapaian ini. “Keberhasilan Sour Sally adalah bukti bahwa industri kuliner Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah internasional,” ujarnya. Menurutnya, sektor kuliner harus didorong lebih banyak untuk ekspansi ke luar negeri agar industri makanan dan minuman Indonesia semakin mendunia.
Baca Juga, Kilasinformasi : Kemenekraf Optimis Film Animasi Jumbo Menjadi Titik Balik Kebangkitan Industri Animasi Indonesia
Masa Depan Kuliner Indonesia di Pasar Global
Sukses Sour Sally membuka jalan bagi lebih banyak pelaku industri kuliner Indonesia untuk merambah pasar global. Keberhasilan ini bukan hanya tentang ekspansi bisnis, tetapi juga tentang bagaimana kuliner Indonesia bisa menjadi bagian penting dari diplomasi budaya dan ekonomi negara. Gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Sour Sally menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, dukungan pemerintah, dan kualitas produk yang terjaga, kuliner Indonesia berpotensi besar menjadi kekuatan global.
Dengan terus memanfaatkan peluang yang ada dan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, kuliner Indonesia dapat semakin dikenal dunia. Ke depan, industri kuliner Indonesia berpotensi tidak hanya berkompetisi, tetapi juga menjadi pemimpin di pasar makanan dan minuman global.
Sumber : Ekraf
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya