Pesantren Nihadlul Qulub gelar Ngaji Digital untuk santri, pelatihan ekspor produk digital lewat Amazon dan Canva, serta keterampilan pemasaran digital untuk bisnis lokal. foto : Kemenag

Pesantren Nihadlul Qulub Gelar Ngaji Digital untuk Mempersiapkan Santri Menguasai Ekspor Produk Digital

Kilasinformasi.com, 14 Maret 2025, – Di tengah kesibukan ibadah Ramadhan, Pesantren Nihadlul Qulub di Moga, Jawa Tengah, memperkenalkan pendekatan baru dalam pendidikan santrinya. Berbeda dengan pesantren pada umumnya yang lebih fokus pada kajian kitab kuning, Pesantren Nihadlul Qulub memanfaatkan bulan suci ini untuk memberikan pelatihan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan zaman. Program ini bertajuk “Ngaji Milenial Ramadhan 1446 H: Mastering Canva untuk Ekspor Produk Digital via Amazon,” yang dilaksanakan dari 7 hingga 21 Maret 2025.

Pelatihan ini difokuskan pada pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan produk dan memasarkan melalui platform e-commerce internasional, seperti Amazon dan Redbubble. Program ini ditujukan untuk santri senior dan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dari keluarga kurang mampu, dengan harapan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi mereka. Dalam pelatihan ini, para peserta akan mempelajari cara membuat desain produk digital menggunakan Canva, sebuah platform desain grafis populer yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk digital, dari karya seni hingga desain produk untuk dijual.

Baca Juga, Kilasinformasi : Pesantren Ramadan : Membangun Karakter Lewat Moderasi dan Ibadah

Pengasuh Pesantren Nihadlul Qulub, Ali Sobirin El-Muannatsy, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan lebih dari sekadar mengajarkan keterampilan teknis. “Kami ingin para santri tidak hanya belajar desain, tetapi juga memahami bagaimana cara mengekspor produk mereka ke pasar global,” katanya. Program ini tidak hanya berfokus pada pengajaran keterampilan digital, tetapi juga pada pembentukan mentalitas yang tepat. Peserta diajarkan untuk meningkatkan diri melalui kajian kitab Fiqh, Sirah Nabawiyah, dan juga membaca buku “Teknologi Ruh,” yang berfokus pada pengembangan mental dan spiritual.

Selain Canva, para santri juga mendapatkan materi mengenai strategi pemasaran produk fisik untuk pasar domestik. Mereka mempelajari cara membangun toko online di platform e-commerce seperti Shopee dan cara mengoptimalkan pemasaran melalui Lynk, Facebook Ads, dan Google Ads. “Kami ingin para santri tidak hanya dapat bersaing di pasar internasional, tetapi juga dapat berkontribusi secara signifikan dalam perekonomian lokal,” tambah Ali Sobirin.

Program ini menjadi lebih menarik karena tidak hanya didukung oleh Pesantren Nihadlul Qulub, tetapi juga mendapatkan supervisi dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Deputi II Bidang Pendistribusian Baznas, M. Imdadun Rahmat, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung inisiatif yang mengarah pada pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi melalui program seperti Santripreneur. “Kami berharap program ini dapat membantu lebih banyak santri untuk menjadi mandiri secara ekonomi dan membangun karier mereka di bidang digital,” ujar Imdadun.

Selain keterampilan praktis yang diajarkan dalam pelatihan ini, program ini juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir di kalangan santri. Ali Sobirin mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan diri generasi muda adalah menghadapi ketakutan dan keterbatasan mental. Melalui pelatihan ini, santri diharapkan dapat melampaui batasan tersebut dan menjadi lebih percaya diri untuk menghadapi dunia yang semakin digital.

Baca Juga, Kilasinformasi : Kemenag Terbitkan Regulasi Peta Jalan Pengembangan Pesantren Ramah Anak

Pesantren Nihadlul Qulub memiliki visi untuk mencetak santri yang tidak hanya kuat secara spiritual dan intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan finansial yang mandiri. Dengan memadukan pelatihan keterampilan digital dan pengajaran spiritual, program ini berupaya menciptakan generasi yang siap bersaing di era ekonomi digital, baik dalam pasar global maupun domestik. Pelatihan ini merupakan langkah nyata dalam mengintegrasikan ilmu agama dengan perkembangan teknologi, memberikan santri keterampilan yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan zaman, tetapi juga membuka peluang usaha yang dapat mengubah hidup mereka.

Dengan adanya program ini, Pesantren Nihadlul Qulub membuktikan bahwa pendidikan agama dan keterampilan digital tidak harus terpisah. Sebaliknya, keduanya bisa saling melengkapi dan memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi generasi muda yang ingin berkembang dan mandiri di dunia yang serba digital ini.

Sumber : Kementrian Agama

About KatalisInfo

Check Also

HUT ke-14 NasDem Sleman, Surana Dorong Generasi Muda Mandiri dan Aktif Bangun Daerah

Katalisinfo.com, Sleman – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Sleman memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) …