Katalisinfo.com, Jakarta – Sebanyak 37 delegasi Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2025 menjalani Courtesy Call di Gedung Teater Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Pre-Departure Training (PDT) PPAN 2025 yang berlangsung selama sepekan, 12–18 Oktober 2025.
Para delegasi terdiri atas 21 peserta Australia–Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) dan 16 peserta Ship for Southeast Asian–Japanese Youth Program (SSEAYP). Mereka merupakan pemuda terbaik hasil seleksi berjenjang dari daerah hingga nasional yang akan mewakili Indonesia dalam forum kepemudaan internasional.
Mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat, Daerah, dan Internasional Suyadi Pawiro menyampaikan pesan agar para peserta tidak hanya menjadi duta budaya, tetapi juga pembawa semangat kontribusi nyata bagi daerah asalnya setelah kembali ke Tanah Air.
“PPAN bukan sekadar ajang pertukaran budaya, tetapi wadah membangun karakter dan semangat kontribusi. Harapan kami, ketika kembali, mereka bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ujar Suyadi.
Ia mencontohkan kiprah para alumni PPAN seperti Agus Setiawan dan Yani Aryanto, pendiri We Save di Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang sukses menggerakkan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas.
Suyadi menambahkan, arahan Menpora Erick Thohir menekankan pentingnya pembentukan karakter, kolaborasi lintas bangsa, dan peningkatan daya saing pemuda menuju Generasi Emas 2045. Hal ini sejalan dengan agenda nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguatan karakter kebangsaan.
“Kita ingin pemuda Indonesia hadir di forum dunia bukan hanya sebagai peserta, tapi menjadi inspirasi dan bukti nyata kemajuan bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global Kemenpora, Esa Sukmawijaya, menjelaskan bahwa Courtesy Call menjadi momentum resmi pelepasan delegasi sebelum menjalani program di luar negeri. Delegasi AIYEP dijadwalkan berangkat pada Jumat (17/10/2025), sedangkan delegasi SSEAYP akan berangkat pada pertengahan Januari 2026.
“Ini momen pamit secara resmi sekaligus simbol bahwa mereka membawa nama Indonesia. Kami ingin mereka berangkat dengan semangat persahabatan dan tanggung jawab moral sebagai duta bangsa,” ujar Esa.
Suasana Courtesy Call semakin meriah dengan penampilan budaya dari para peserta. Delegasi AIYEP membawakan Tari Saman dari Aceh, sementara delegasi SSEAYP menampilkan Teatrikal Tari Biteya dari Gorontalo, dua pertunjukan yang menggambarkan semangat kebersamaan dan keberagaman budaya Indonesia.
“Budaya adalah wajah Indonesia di dunia. Melalui seni, mereka tidak hanya menampilkan tarian, tetapi juga pesan tentang harmoni dan keberagaman bangsa,” tutur Esa.
Program PPAN telah menjadi wadah diplomasi pemuda sejak 1973, melahirkan ribuan alumni yang kini berkiprah di berbagai bidang. Melalui program ini, Kemenpora berharap generasi muda Indonesia terus memperluas jejaring internasional, memperkuat nilai budaya, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan global yang berdaya saing tinggi.
sumber: infopublik.id
Katalis Info – AKtual,Informatif,Terpercaya Aktual,Informatif.Terpercaya